a. Pengertian Teori Belajar Behaviorisme
Teori Belajar Behaviorisme adalah
teori pembelajaran yang mengamati dan mempelajari perubahan tingkah laku yang
ditunjukkan seseorang merupakan akibat dari interaksi antara stimulus dan
respon. Menurut teori ini, perilaku manusia terbentuk melalui proses
pembentukan asosiasi antara stimulus lingkungan dan respon yang dihasilkan.
Dalam hal ini, konsep penting adalah reinforcement atau penguatan yaitu
penggunaan hadiah atau hukuman untuk menguatkan atau mengurangi perilaku
tertentu. Sehingga teori belajar behaviorisme mengemukakan bahwa perilaku
manusia di pengaruhi oleh stimulus lingkungan dan pengalaman belajar, serta
dapat di ubah atau di tingkatkan melalui pemberian reinforcement yang tepat.
b. Tokoh Teori Belajar Behaviorisme
1. B.F. Skinner, yaitu seorang psikolog dan ahli teori pembelajaran dari Amerika Serikat. Ia mengembangkan teori belajar operant yang menekankan pentingnya penguatan dalam membentuk dan memodifikasi perilaku.
·
Penelitian B.F. Skinner “Skinner Box atau Operant
Conditioning Chamber (Ruang Kondisioning Operan)”
Dalam eksperimen ini, Skinner
memberikan rangsangan khusus pada hewan, seperti menekan tuas, dan jika hewan
melakukan respons yang diinginkan, seperti menekan tuas tersebut, maka makanan
akan diberikan sebagai hadiah atau penguatan positif. Skinner juga mempelajari
pengaruh hukuman atau penguatan negatif terhadap pembentukan perilaku.
Skinner melihat bahwa dengan menggunakan penguatan positif atau negatif secara konsisten, hewan dapat belajar untuk mengasosiasikan perilaku mereka dengan konsekuensi yang mengikutinya. Dalam jangka panjang, perilaku tersebut dapat ditingkatkan atau dikurangi tergantung pada apakah penguatan atau hukuman diberikan.
2. Edward Thorndike, yaitu seorang psikolog dari Amerika Serikat yang mengembangkan teori belajar melalui hukuman atau imbalan (Low of Effect). Ia menunjukkan bahwa perilaku manusia dapat di modifikasi melalui konsekuensi dari tindakan tersebut.
·
Penelitian “Puzzle Box (
Kotak teka-teki)” yang dilakukan pada hewan, terutama kucing.
Pada awal eksperimen, kucing
biasanya bereaksi secara acak dan coba-coba dalam mencoba membuka pintu kotak.
Namun, seiring berjalannya waktu, kucing tersebut secara perlahan belajar dan
menemukan cara yang efektif untuk membuka pintu, yang akhirnya memungkinkan mereka
untuk mendapatkan makanan.
Dari hasil
eksperimennya, Thorndike menyimpulkan bahwa perilaku yang diikuti oleh
konsekuensi positif (seperti mendapatkan makanan) cenderung diperkuat atau
diulangi, sementara perilaku yang diikuti oleh konsekuensi negatif cenderung
diberhentikan atau dihindari. Ini dikenal sebagai hukum efek Thorndike.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar